Kera/Monyet merupakan makhluk primata di bumi yang mempunya bentuk tubuh dan struktur tulang yang mirip dengan manusia. Beberapa Ilmuan meyakini Kera berkerabat dengan manusia(tidak termasuk penulis). Kera dan Monyet menjadi hewan yang dilindungi karena hampir punah. Hal ini disebabkan habitat mereka yang telah banyak di rusak oleh manusia. Beberapa tahun yang silam terjadi serangan misterius di kota New Delhi. Saksi mata mengatakan mereka telah diserang oleh Manusia Kera yang menyebabkan kegaduhan di seantero kota New Delhi.
Serangan Manusia Kera
Pada bulan Mei 2001, Terjadi Histeria massa dan kepanikan melanda kota New Delhi, karena terjadi serangan secara sporadis di beberapa bagian kota. tercatat belasan orang luka memar karena serangan makhluk setengah kera tersebut. Para sakis mengatakan makhluk itu berukuran sekitar 120 cm dengan helm logam, cakar dari logam, dan mata yang merah menyala.
13 Mei 2001, 15 orang menderita luka akibat serangan manusia monyet, 10 diantaranya dilarikan kerumah sakit. Polisi disibukan dengan panggilan bahaya dari masyarakat setempat dan terjadi kepanikan di kota New Delhi akibat Rumor manusia monyet tsb. Beberapa saksi mata mengatakan telah diserang oleh makhluk menyerupai kera dengan cakar terbuat dari logam mirip sosok Hanuman namun jahat karena menyerang penduduk yang rata sedang tertidur pulas.
15 Mei 2001, Seorang Ibu hamil terjatuh dari tangga karena diserang oleh manusia kera, seorang pemuda yang sedang melintas di TKP menjadi sasaran amuk warga karena dituduh sebagai manusia kera. beruntung ia dapat diselamatkan polisi setempat. Polisi membentuk tim gabungan untuk menangkap sosok manusia kera tersebut.
18 Mei 2001, seorang supir van mengalami patah tulang karena dituduh sebagai manusia kera, Supir tersebut melintas di daerah tsb bersama beberapa orang temannya, teman2 sang sopir berhasil melarikan diri, namun sayang sayang sang sopir gagal melarikan diri. Polisi kembali disibukan karena pada malam harinya terjadi 50 serangan dgn belasan orang luka-luka. Korban dari serangan Manusia kera tersebut kemudian di teliti oleh dokter gigi setempat. Dokter gigi tersebut menyimpulkan serangan yang diterima masyarakat adalah serangan dari hewan dan bukan perbuatan manusia.
Polisi kemudian menyelediki kemungkinan turunnya hewan-hewan dari pegunungan yang disebabkan rusaknya habitat mereka, namun para ahli hewan di New Delhi mengatakan sangat jarang monyet2 melakukan serangan individual karena sifat mereka yang lebih suka bergerak berkelompok. Jadi kecil kemungkinan Monyet yang bertanggung jawab atas serangan massal yang terjadi di New Delhi.
18 April 2001, kembali terjadi serangan dari manusia kera, dan kali ini menyerang sebuah operator nirkabel di delhi dan beberapa warga sipil.
Beberapa hari kemudian berita menggegerkan tersebar setelah ada laporan terrtangkapnya manusia kera yang selama ini menjadi teror bagi masyarakat Delhi. Dalam hitungan menit masyarakat berkumpul dengan membawa berbagai macam senjata tajam. Namun sayang, polisi meyakinkan tidak terjadi penangkapan atas manusia kera tersebut.
Polisi dan masyarakat hingga saat ini belum mampu menangkap sosok yang digambarkan korban penyerangan, namun tim pencari fakta telah menyimpulkan beberapa kemungkinan. Dan menyimpulkan apa yang terjadi adalah sebuah histeria massa, sedangkan kesaksian mereka disebabkan sebuah gangguan psikologis yang disebut Pseudologia Fantastica yakni perasaan yakin akan fantasi Visual yang telah dialaminya Para ahli kedokteran pun yang menyaksikan luka para korban telah menemukan titik terang yakni, luka yang dialami para korban bukanlah luka permanen tapi hanya memar bekas cakaran. Dan setelah diselidiki, mereka menemukan itu adalah luka yang disebabkan cakaran mereka sendiri.
Dapatkan Lanjutan Artikel ini dalam buku investigasi misteri yang bisa kamu dapatkan di toko-toko buku terdekat di kota kamu. ^_^
Untuk pemesanan online silakan klik
Website Bukukita :http://www.bukukita.com/Buku-Novel/Horor/113301-Investigasi-Misteri.html
Website Agromedia : Agromedia : Investigasi Misteri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar