Hantu
dari Kacamata Sains
Dalam psikologi modern, hantu dapat
dikategorikan sebagai gangguan psikologis, berupa halusinasi. Dalam dunia filsafat, hantu
digambarkan sebagai hal abstrak
yang sulit untuk dibuktikan secara rasional karena
sifatnya yang tidak terlihat.
Namun, umat
beragama yang meyakini
Tuhan pasti
percaya akan adanya makhluk-makhluk
tak kasat mata,
seperti malaikat, peri, jin, atau
setan sekalipun.
Bagi umat beragama,
keterbatasan kemampuan indra penglihatan bukanlah batas keyakinan. Kita tidak bisa mengatakan Tuhan tidak ada hanya
karena mata kita tak mampu melihat Tuhan. Begitu juga dengan makhluk astral; tidak
terlihat bukan berarti tidak ada.
Ada orang yang menjerit
ketakutan saat melihat
hantu. Ada pula
yang histeris. Bahkan, saking
terlalu biasanya pengalaman melihat hantu tersebut, ada orang-orang yang tidak
menganggap istimewa “penampakan” tersebut. Orang-orang ini menganggap
penampakan adalah fenomena alami yang bisa diuraikan secara
ilmiah. Bukanlah hal-hal berbau klenik.
Ada alasan hantu tidak mempunyai jasad
dan menjadi makhluk halus. Berikut catatan-catatan berdasarkan analisis yang mengacu kepada sejarah beberapa agama. Uniknya, sejarah ini memiliki kesamaan
satu sama lain.
(catatan 1: ini kan berdasarkan sejarah beberapa agama, tetapi kok
poin-poin di bawahnya tidak menggambarkan agama-agama tertentu dengan jelas –
hanya poin pertama saja yang jelas)
- Dalam keyakinan 3 agama yakni agama
Islam, Kristen, dan Yahudi, diceritakan bahwa nenek moyang manusia
dahulunya tinggal di surga. Adam dan Hawa adalah manusia pertama yang
diciptakan Allah. Pada suatu saat, Allah meminta Iblis untuk bersujud
kepada Adam. Namun karena kesombongan ia menolak perintah Allah sehingga
ia diusir dari surga
- Iblis meminta kepada Allah agar diberi
keabadian untuk
dapat menggoda manusia setelah menyesatkan Adam dan Hawa. Allah mengabulkannya. Konsekuensi permintaan iblis adalah mereka tidak
dibekali jasad. Mengapa? Jika dibekali jasad, hidup mereka tidak akan abadi.
- Umur maksimal DNA pada jasad makhluk hidup—yang terdiri dari
atom-atom zat kasar dan molekul-molekul dari jasad, seperti daging,
jantung, dan paru-paru—hanya kurang dari ratusan tahun. Organ-organ tubuh
yang terdiri dari atom-atom
zat kasar,
juga tidak mampu bertahan lama. Itu sebabnya mereka menjadi
makhluk halus tanpa jasad, karena mereka tidak akan bisa hidup abadi bila
dibekali jasad oleh Tuhan.
- DNA makhluk hidup, seperti manusia, yang tidak dimiliki jin terbentuk dari atom-atom
yang terdiri dari hidrogen,
karbon,
nitrogen,
dan molekul-molekul lain yang kasat mata manusia.
- Oleh karena tidak memiliki sel-sel seperti makhluk hidup,
maka wujud makhluk
halus hanya berupa sel-sel elektromagnetik yang terdiri dari orb-orb
atau bola-bola energi yang
beterbangan di sekitar
kita. Mata
manusia tidak akan mampu menangkap
keberadaan mereka, karena sel-sel elektromagnetik tidak dapat terlihat
oleh mata telanjang.
- Orb-orb beterbangan di sekitar kita, terutama di tempat-tempat
kotor atau di
tempat-tempat
sunyi dan gelap,
seperti kuburan dan kebun
kosong. Konsentrasi orb-orb
yang berlebihan dapat dirasakan secara tidak langsung jika kita berada
di habitat utama mereka. Terlebih jika kita
sendirian. Kita akan
dihantui perasaan gelisah atau paranoid. Ini karena energi kita terserap oleh orb-orb tersebut.
- Saat energi manusia terserap oleh orb-orb, makhluk halus mampu
melakukan transformasi energi ke tingkat selanjutnya. Tahap ini biasa disebut ectoplasma. Ectoplasma
mempunyai energi untuk menyerap uap air dan melakukan visualisasi mata telanjang
berupa kabut putih, asap, atau bahkan sesosok makhluk menyeramkan.
- Energi ectoplasma
juga mampu mengirim sinyal-sinyal listrik ke visual cortex
manusia. Visual cortex
adalah bagian otak yang memproyeksikan visualisasi dari mata. Namun, sinyal-sinyal
listrik dari ectoplasma
langsung dikirim ke visual cortex
manusia,
sehingga menciptakan
halusinasi yang
akhirnya menimbulkan gangguan jiwa ringan. Ini yang kerap menyebabkan kita merasa shock dan
paranoid.
- Ectoplasma menciptakan halusinasi pada
manusia berkat energi yang telah diserapnya ketika ia masih
berbentuk orb-orb.
- Sel-sel elektrik yang dimiliki ectoplasma
kadang-kadang
cukup kuat untuk memengaruhi kejiwaan manusia. Ectoplasma masuk
melalui aliran darah menuju otak. Di otak, sel-sel elektrik tersebut mempengaruhi
sistem syaraf, sehingga mempunyai akses gerak ke seluruh tubuh. Di saat-saat seperti inilah manusia akan bergerak dan berbicara
karena pengaruh
makhluk halus. Ini yang seringkali disebut dengan “kesurupan”. Atau, dalam
ilmu kedokteran,
disebut psychoid.
·
Sel-sel elektrik makhluk halus dalam bentuk ectoplasma mampu mengakses sistem syaraf
otak sehingga sang korban tak sadarkan diri dan bertingkah
layaknya orang sakit jiwa. Hal
ini biasa disebut kesurupan
atau psychoid.
- Ectoplasma
dapat melakukan transformasi ke tahap selanjutnya yang disebut vortex.
- Pada zaman Nabi Sulaiman (Raja Solomon bangsa Ibrani pada 1800-587 SM), telah dikirim dua
malaikat ke bumi yang mengajarkan sihir kepada jin dan manusia—walaupun sebatas catatan sejarah dan
belum dibuktikan secara ilmiah.
- Para jin dapat melakukan sihir, tetapi butuh energi besar untuk sampai di tahap ini; mulai dari orb, ectoplasma, vortex,
untuk
kemudian tahap super
vortex.
- Vortex ditemui di berbagai ilmu sihir. Sebab, energi yang mereka
dapatkan dari ritual transfer energi manusia dan jin sangat besar
dan dapat menyebabkan gangguan fisik hingga kematian.
- Energi untuk menjadi vortex tidak sembarangan didapat. Tidak mungkin pula didapatkan dari ketakutan
manusia atau lainnya. Vortex
hanya didapat melalui ritual khusus.
- Ketika menjalani ritual, vortex
tersebut melakukan transfer energi dari manusia, sehingga hantu dapat mentransfer kekuatan
dari manusia dan ritual yang dijalaninya, kemudian menjadi vortex.
- Ketika menjadi vortex, hantu mempunyai kekuatan yang cukup
besar untuk melakukan gangguan fisik kepada manusia. Kemampuan ini
dimanfaatkan dalam beberapa ilmu sihir, seperti voodoo,
santet, pesugihan, dan lain-lain.
- Vortex memengaruhi gelombang
elektromagnetik manusia. Dengan demikian, manusia tersebut mempunyai
kekuatan di luar
kemampuan manusia normal, atau orang-orang awam biasa menyebutnya dengan “kesaktian”. Kekuatan tersebut bahkan mampu mengubah aura seseorang
sehingga lebih
berwibawa. Padahal, itu hanyalah pengaruh jin.
- Vortex
memengaruhi gelombang elektromagnetik manusia. Vortex
yang tak
bertuan kadang-kadang
merasuki tubuh seorang
anak, sehingga mengubah kepribadian dan
kemampuan anak
tersebut. Ini yang disebut dengan indigo. Nama indigo sendiri berasal dari nama warna aura dari anak
yang terpengaruh vortex.
- Penampakan vortex
biasanya hanyalah
sebuah lingkaran cahaya yang terbang tinggi atau rendah. Seringkali penampakan ini disebut benda terbang
tak dikenal atau Unidentified Flying Object (UFO).
- Tak hanya di langit, vortex
kadang-kadang
terbang
rendah bergerombol di darat. Vortex
terlihat seperti
bola bercahaya karena menyimpan energi listrik yang cukup besar yang
diserap
dari manusia. Penampakan vortex
yang serupa
bola bercahaya ini bisa disaksikan sendiri di Kota Marfa, Texas, Amerika
Serikat.
- Setelah vortex, tahap selanjutnya adalah super
vortex. Ini adalah tahap akhir
dari kesaktian jin. Biasanya, super vortex
adalah jin
pendamping dukun-dukun sakti, penunggu tempat-tempat pesugihan, penunggu tempat-tempat angker,
atau sesembahan
manusia yang tersesat dari jalan Tuhan. Salah satu super vortex
yang terkenal di Indonesia adalah Nyi Roro Kidul. Nyi Roro Kidul mendapatkan energi cukup besar ketika manusia pesisir pantai selatan mengirim sesaji.
Dari manusia pengirim sesaji itulah, Nyi Roro Kidul (Dewa Naga) mendapatkan transfer kekuatan
dari manusia dan kemudian menjadi super vortex.
- High
class
vortex
adalah golongan makhluk astral yang mempunyai garis keturunan langsung
dari iblis. Golongan ini mempunyai
pengaruh global. Tindakan-tindakan seperti bunuh diri
massal, bisikan untuk perang antarnegara, hingga penciptaan
senjata pemusnah adalah, salah satu hasil karya mereka.
|
Baphomet yang
diyakini keturunan langsung dari iblis menjadi high class
vortex
yang disembah oleh beberapa
sekte sejak Perang
Salib, seperti beberapa sekte Kabbalah Yahudi.
Banyak filsuf
yang menentang keberadaan
hantu. Hal ini karena mereka belum pernah melihatnya. Sementara manusia
memiliki keterbatasan daya pandang. Banyak hal yang tidak dapat dilihat oleh
mata manusia. Namun, ingat, sesuatu yang tidak terlihat bukan
berarti tidak ada.
|
|
Sistem Kerja Penampakan Hantu
Hantu, jin, atau setan adalah makhluk halus, makhluk
menyeramkan, makhluk tak kasat mata, dan banyak lagi titel negatif tentang hantu karena sulit membuktikan
keberadaannya. Cerita
tentang hantu kebanyakan pula adalah mitos menakutkan yang
membuat bulu kuduk berdiri.
Namun,
berkat kemajuan teknologi saat ini,
hantu bisa jadi bagian dari sains.
Para
ilmuwan, terutama di Amerika Serikat, telah melakukan penelitian
bertahun-tahun mengenai fenomena hantu atau supernatural. Fenomena tersebut lalu menjadi
bagian dari sains dan bisa dijelaskan secara ilmiah. Berikut adalah beberapa pertanyaan mengenai hantu yang
dijawab dari kacamata sains.
- Apakah hantu itu? Jawaban: hantu
adalah suatu organisme hidup yang tak kasat mata, karena mereka terdiri dari energi yang tak kasat mata. Beberapa peneliti
meyakini bahwa hantu
terdiri dari sinyal-sinyal elektromagnetik yang mustahil dilihat oleh mata
telanjang.
- Bagaimana hantu dapat terlihat oleh manusia? Bukankah mereka terdiri dari
sinyal elektromagnetik yang tidak dapat terlihat mata? Jawabannya sederhana. Pada kasus penampakan, yang kita lihat
bukanlah hantu, tetapi wujud
penampakannya. Pada
frekuensi tertentu, mereka mampu membuat visualisasi berupa kabut
putih. Tidak
semua hantu bisa melakukannya. Hanya hantu-hantu yang memiliki energi cukup tinggi yang
mampu melakukan visualisasi langsung berupa kabut putih. Melalui energi yang dimiliki, mereka mampu
mengumpulkan uap-uap air di sekitar mereka untuk melakukan visualisasi kabut putih itu. Namun, ada banyak jenis hantu dan banyak pula tipe penampakannya.
Selain penampakan
langsung, pengaruh sinyal
elektromagnetik yang dimiliki hantu dapat membuat visualisasi kepada
manusia berupa halusinasi. Biasanya, kejiwaan manusia diganggu terlebih dulu oleh hantu ketika otak manusia di saat-saat tertentu secara
langsung dapat dipengaruhi oleh energi dari makhluk tersebut.
- Bagaimana proses kerja “kesurupan”? Energi elektromagnetik yang berasal dari hantu masuk melalui
aliran darah menuju otak. Ketika energi tersebut tiba di otak, hantu mampu mengendalikan tubuh manusia yang dirasukinya. Sebab, di dalam otak
terdapat akses gerak ke seluruh tubuh melalui sistem syaraf. Tidak hanya
itu, orang yang mengalami penyakit kejiwaan juga akan mengalami
kerasukan secara terus-menerus, karena pada dasarnya tubuh orang
yang sakit
jiwa itu kosong, sehingga hantu
mudah merasuki
orang tersebut.
- Di mana hantu tinggal? Mereka bersosialisasi dengan kita, tinggal bersama kita, tetapi kita tidak bisa melihat wujud mereka. Kita hanya bisa merasakan kehadiran mereka pada saat-saat tertentu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar