Kamis, 11 Desember 2014

Dolphin Planet

Gemericik air terjun kalamor masih berselimut kabut pagi. Dibawahnya beterbangan kumbang-kumbang yang mulai beterbangan menembus uap embun yang tersibak diterjang sayap-sayap kecil mereka memulai pagi baru yang mulai terasa hangat.

Pepohonan berlumut mulai sibuk menyambut para tupai yang sudah siap menjarah biji-bijian mereka. Andai saja mereka bisa berbicara, pastilah sudah dicaci maki para tupai yang nampaknya memang ,menganggap pepohonan itu seperti bebatuan yang merupakan benda mati.

Dibalik rindangnya semak basah, muncul sesosok makhluk berperawakan tinggi. Berwarna biru dan sedikit berlendir dipermukaan kulitnya. Kedua kakinya memijak tanah dengan tegap, akan tetapi jarinya berselaput seperti katak, amphibi. Bukan mereka bukan katak seperti yang kau kira.



Bagi makhluk lain disekitar mereka, yang terdengar hanyalah suara berisik seperti peluit, atau apalah itu. Mereka berbicara menggunakan sistem Sonar. Sonar? jika kau langsung berpikir itu adalah lumba-lumba, maka kau benar. Tapi bagaimana bisa mereka hidup didarat?

Kau pasti ingat bahwa 65Juta tahun yang lalu periode reptil raksasa yang mendominasi bumi selama jutaan tahun telah berakhir. Perlahan dominasi mereka tergantikan oleh mamalia yang mulai tumbuh besar ketika para dinosaurus punah. Berlimpahnya makanan membuat planet bumi mulai dipenuhi oleh para mamalia. Dominasi yang membuat para reptil raksasa perlahan mengerucut hingga seukuran cicak. Malang benar nasib keturunan Tyranosaurus Rex yang perkasa kini jadi bulan-bulanan kucing rumahan. Lebih malang lagi Pterodactyl, burung-burung penguasa angkasa di era dinosaurus itu harus rela menyaksikan ayam-ayam keturunannya dikembang biakan untuk dimakan para mamalia rakus yang bernama manusia. Memang, selama puluhan ribu tahun manusia memang sempat merasa mendominasi planet bumi. Setelah pertempuran panjang menguasai daratan melawan mamalia lain, akhirnya mereka menjadi pemenang dan berhasil menguasai bumi selama beberapa millenium.

Akan tetapi waktu tidak mungkin berjalan maju, roda akan terus berputar, dan masa berjayanya ras manusia telah berakhir. Hal ini berawal ketika bumi menjalani rutinitasnya sebagai sebuah benda angkasa kecil di system tata surya, apakah rutinitas itu? Sebagai sebuah benda langit, bumi akan selalu bertabrakan dengan komet dan meteor besar. Hal ini sudah terjadi sejak milyaran tahun yang lalu ketika planet ini baru terbentuk. Bahkan air-air yang terkandung di planet bumi merupakan hadiah yang dibawa oleh para komet ketika terjadi tabrakan. Air inilah yang menjadi cikal bakal kehidupan ketika mereka bercampur dengan tanah.

Ketika terjadi tabrakan besar dengan komet, bumi mengalami guncangan yang amat keras. Saking kerasnya, bumi sampai merubah rotasinya, matahari yang seharusnya terbit dari timur kemudian menjadi terbit dari barat. Gelombang Tsunami terbesar perlahan membunuh semua yang hidup didarat. Mereka yang selamat kemudian terbunuh oleh iklim yang ganas. Seperti halnya Dinosaurus, mamalia darat pun akhirnya mengalami kepunahan pasca tabrakan tersebut.

35Juta tahun setelah tabrakan besar.
Perlahan planet bumi nan sakti ini menjalankan tugasnya membangun sebuah sistem. Daratan gersang nan kosong perlahan ditumbuhi lumut-lumut pasca mencairnya zaman es baru. Pohon-pohon besar tumbuh. Makhluk-makhluk kecil kemudian menjalani system evolusi mereka.

Ketika terjadi Tsunami besar, binatang-binatang laut terbawa arus hingga daratan. Makhluk-makhluk laut yang beruntung selamat kemudian mencari tempat-tempat berair seperti sungai dan danau untuk bertahan hidup. Kondisi saat itu sangat keras. Hanya binatang-binatang laut yang mempunyai kecerdasan dan keberuntungan akan mampu bertahan hidup. Salah satunya adalah lumba-lumba dan hiu.

Setelah Jutaan tahun didarat, nenek moyang mereka mulai belajar berjalan diatas lumpur sungai-sungai di daratan. Perlahan mereka mulai belajar berjalan di daratan. Otak mereka teramat pintar dan sangat cepat berevolusi, kecerdasan mereka 10X lebih pintar dari manusia saat ini. Mereka berbicara dengan telepati. Selama jutaan tahun para lumba-lumba belajar mengembangkan berbagai teknologi. Melampaui kemampuan manusia saat ini. Peradaban dibangun dengan megah.

Beruntung mereka adalah makhluk yang teramat cerdas, Fosil manusia dengan peradabannya yang telah musnah dijadikan contoh oleh para lumba-lumba. Menjadikan para lumba-lumba menjadi pelindung ekosistem di bumi karena mereka sadar, keberlangsungan hidup ras mereka ada di tangan keseimbangan alam.


2 komentar: