Detik-detik
waktu mungkin akan segera berakhir baginya. Perjalanan panjang dan melelahkan
kini telah berakhir disebuah ranjang rumah sakit. Dia terbaring tak berdaya
menunggu malaikat kematian datang menyapanya. Orang terakhir yang ia tunggu sejak
sore tidak kunjung datang. Padahal, dia amat ingin menemuinya untuk yang
terakhir kali sekedar ingin mengucapkan kata perpisahan terhadap cucu kesayangannya.
Dan orang itu adalah aku.
Sebelum
meninggal, dia menitipkan sebuah Diary berwarna hitam kepada ibuku. Buku itu
sudah terlihat usang, warna sampulnya pun telah sedikit pudar dan kotor
walaupun buku itu selalu diletakannya ditempat yang bersih.
Aku
tidak menyangka sama sekali ia akan mewariskan buku tua itu. Padahal buku
tersebut adalah catatan pribadinya yang berisi kisah perjalanan hidupnya. Akan
tetapi ku tahu dia punya maksud tertentu ketika mewariskan buku Diarynya.
Mungkin ia ingin aku membaca kisah perjalanan hidupnya dan menceritakannya
kembali agar kisahnya akan selalu tetap hidup.
Kisah-kisah ini yang akan kuceritakan kepada Kalian adalah kisah seseorang yang telah berlalu tertiup angin waktu, menyisakan serpihan-serpihan kecil kenangan yang masih samar aku ingat hingga kini. Mungkin dia tau waktunya berjalan dibawah cakrawala tidak akan lama, karena itulah ia menuliskan kisahnya diatas diary tersebut.
Diary
itu, aku amat beruntung mewariskannya dari kakekku. Diary yang dikemudian hari
akan menjadi sebuah peta untuk aku menyusuri perjalanan panjang yang akan
menuntunku kepada petualangan-petualangan ganjil dan tak masuk akal yang pernah
dialami kakekku semasa hidupnya.
Petualangan
tentang dunia yang selama ini tersembunyi, dunia dimana tersimpan berjuta
misteri yang mungkin belum pernah kita dengar sebelumnya. Dunia dibalik
pekatnya kegelapan, terselubung didalam keremangan, dunia tempat kehidupan
abadi, kehidupan makhluk-makhluk yang ditinggalkan oleh cahaya.
Aku
memberanikan diri berbagi kisah ini bukan untuk menakuti, tapi untuk membagikan
pengalaman yang pernah dialami oleh kakekku, juga untuk mengobati rasa
kehilangan yang amat mendalam, rasa rindu akan ucapan-ucapan dan nasehatnya
yang menggetarkan hati, rasa rindu akan sapaan hangatnya, rasa rindu akan
sambutan saat anak cucu datang menjenguknya. Kisah ini adalah ungkapan rasa kerinduan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar