Sejak mewarisi
diary milik kakek, menjadi kebiasaanku ketika punya waktu luang aku
menghabiskan waktu membaca Diary itu. Awalnya, aku tidak tertarik sama sekali
untuk membaca. Sampai pada suatu sore, aku teringat dirinya yang sedang
membacakan dongeng-dongeng masa kecil untukku. Disaat itulah aku memutuskan
mulai membuka lembar pertama dari Diary itu.
Meskipun tidak semua hal menarik untuk
diceritakan, dan kami sengaja melewatkan bagian-bagian yang berkaitan dengan
kehidupan pribadinya, tetapi aku akan menceritakan kepada kalian kisah-kisah
supranatural dan inspiratif yang terdapat dalam diary kakekku.
Salah satu kisah yang berasal dari
buku harian kakekku adalah kisah tentang negeri siluman katak. Mungkin bagimu
atau sebagian orang hal ini adalah omong kosong. Tapi eksistensi mereka adalah
nyata, setidaknya bagi orang-orang yang punya kemampuan melihat hal-hal gaib
seperti kakekku.
Baiklah, aku akan memulai ceritanya.
Kisah ini berawal dari sebuah desa, desa
kecil bernama desa lengkong barang. Sebuah desa kecil di pedalaman kabupaten
bogor jawa barat. Desa yang masih belum tersentuh oleh pesatnya pembangunan
ketika zaman orde baru.
Desa itu mempunyai sebuah sungai kecil,
di sebuah areal pesawahan tepatnya satu kilometer ke arah utara dari balai desa.
Airnya mengalir deras dan tidak pernah berhenti menghantam gugusan bebatuan
didasarnya. Lebar sungai itu hanya
beberapa meter namun arusnya cukup untuk
menghanyutkan seekor lembu. Sejak zaman hindia belanda sungai itu dialirkan
oleh pemerintah hindia belanda untuk keperluan irigasi para petani.
Sungai mengalir tenang, riak air menyamarkan suara gemeretak gigi beradu yang
berasal dari seorang yang terkapar di sisi sungai tesebut. Orang itu merasakan
dan menahan rasa sakit yang tak tertahankan. Matanya terbelalak.
“Kau telah
mengotori singgasana kebesaranku.” Dalam benak pria tersebut, muncul seekor
katak berukuran raksasa.
“Siapa kau? Apa
yang kau lakukan?.” Pria itu terkaget-kaget melihat katak raksasa tersebut
menjulurkan lidahnya yang licin dan berduri. Seketika itu juga ia merasakan
tubuhnya tertusuk beribu duri. “Aku tidak sanggup lagi menahan rasa sakit ini.
Aaaaa”
“Ini adalah bentuk
hukuman bagi orang yang telah mengotori singgasana kebesaranku.” Katak raksasa
itu tertawa bergema.
Tidak lama kemudian, warga desa berdatangan
ke arah pria tersebut dan membawa pria itu pulang ke rumahnya. Awalnya, orang
tua pria tersebut hanya mengira bahwa dia pingsan karena kelelahan atau karena
sebab lain.
Dua minggu setelah kejadian, pria yang
diketahui bernama Jamal itu mulai bertingkah aneh. Sejak saat itu Jamal
menghabiskan waktu dengan berjongkok sambil melebarkan kedua kakinya, dengan
tangan menyentuh lantai dan mulut serta pipinya yang mengembung seperti seekor
katak.
Dia tidak dapat berbicara seperti
manusia pada umumnya dan selalu bersuara Krokok krokok krokok layaknya seekor
katak.
Hanya kata itu yang keluar dari
mulutnya. Kedua orang tua Jamal hanya bisa menangis melihat kelakuan anak
kesayangan mereka.
Merasa putus asa, mereka kemudian
meminta bantuan kepada orang-orang pintar dikampungnya untuk mengembalikan
keadaan Jamal seperti semula. Didatangkanlah dukun kampung ke rumahnya.
“Anak ibu tidak
sengaja mengencingi sebuah batu besar, dan batu besar tersebut adalah
singgasana raja siluman katak.” Ibu Jamal terperanjat mendengar perkataan dukun
tersebut. Terlebih ketika mendengar bahwa saja siluman katak itu termasuk dari
golongan jin kafir. Jin kafir memang terkenal karena sifat mereka yang sering
merugikan manusia.
Awalnya, siluman katak meminta kepala
kambing ditanam dibawah batu besar di pinggir sungai yang menjadi
singgasananya. Tetapi makin lama permintaan makhluk tersebut makin tak masuk
akal. Setelah kepala kambing kemudian kepala kerbau, setelah kepala kerbau
kemudian kepala sapi. Orang tua Jamal adalah petani biasa, untuk membeli kepala
hewan ternak saja mereka harus meminjam kepada tetangga. malang sekali nasib
kedua orang tua itu.
Setelah negosiasi yang panjang,
permintaan terakhir raja siluman katak kemudian tidak bisa ditolerir lagi oleh
warga kampung. “Jamal akan kujadikan
budakku, jika kalian tidak menanamkan kepala orok berumur 13 bulan di bawah
singgasanaku.” Raja siluman katak rupanya tidak puas dengan segala tumbal hewan
ternak yang diberikan kepadanya.
JAMBONGO Casino Resort and Spa - Las Vegas - JTHub
BalasHapusJAMBONGO Casino 여주 출장샵 Resort and Spa is your Las Vegas experience come 용인 출장안마 and play. This luxury 태백 출장마사지 resort offers 구리 출장샵 a 24-hour casino and over 2000 slot 광명 출장샵 machines.