Real Story of Pinokio

Sahabat Investigasi Misteri, kali ini kita akan membahas kisah fenomenal yang sudah tidak asing lagi ditelinga kita. Kisah seorang boneka kayu yang bertekad untuk menjadi seorang anak manusia.

Mungkin banyak dari kita yang sudah tahu jalan cerita dari pinokio tersebut. Diawali ketika Gepeto membuat sebuah boneka dari kayu, kemudian peri biru membuatnya bisa bergerak seperti manusia normal. Gepeto menganggap pinokio sebagai anaknya sendiri karena kehidupan gepeto yang sebatang kara.

Suatu hari, Gepeto hendak menyekolahkan pinokio. Karena Gepeto adalah seorang yang miskin, maka ia menjual jubah kesayangannya hanya untuk membeli buku bagi pinokio. Bukan berterima kasih, Pinokio malah membuat keonaran. Gepeto berusaha menghentikan Pinokio, akan tetapi gepeto malah berurusan dengan polisi karena ulah pinokio.

cerita disney sangat kontras dengan cerita asli dan sang penulis

Kemudian muncul Jimmy jangkrik yang datang menasehati pinokio, tidak seperti di film dimana mereka menjadi sahabat.  Dalam kisah asli, pinokio mengambil sebuah palu yang terbuat dari kayu kemudian menumbuk jimmy jangkrik hingga mati dan gepeng. -_-'



Singkat cerita,

Pinokio bertemu musang dan rubah, keduanya mengajak pinokio untuk menonton pertunjukan di teater. Darimana uangnya? ya dari gepeto hasil menjual jubah kesayangannya yang diperuntukan untuk membeli buku.

Didalam teater, pinokio lagi-lagi berulah. Pemilik teater menangkapnya. Beruntung musang dan kucing menyarankan pinokio menceritakan mengenai ayah angkatnya gepeto yang hidup sebatang kara dan miskin. Pemilik teater pun iba dan mengembalikan uang pinokio. memang keterlaluan tingkahnya. Tidak berakhir sampai disitu

Musang dan kucing pun lagi-lagi mengelabui pinokio. Keduanya membujuk pinokio untuk memakai uang yang diberikan gepeto dan membeli pohon emas. Pinokio yang geram dan sadar kalau ia ditipu berulang kali mulai kesal dan mengejar kedua binatang culas tersebut.

Di tengah hutan, kucing dan musang menangkap pinokio dan menggantung pinokio di sebuah pohon besar dihutan hingga tewas.

 Ini cerita asli dari sang penulis tanpa sentuhan dari editor.