Senin, 20 Februari 2017

Siluman Katak Part3(End)

Udara dingin sore itu mulai menembus sela-sela dinding rumah jamal yang terbuat dari pagar. Selang beberapa menit, tubuh ke 6 orang tersebut sudah dalam keadaan kosong. Jiwa mereka telah mengembara meninggalkan raga menuju ke kerajaan siluman katak. Perlu kalian ketahui, meskipun negeri kerajaan itu dipimpin dan dijaga oleh para siluman katak, tetapi anak buah mereka terdiri dari berbagai jenis setan yang menghuni sungai disana, mulai dari genderuwo, tuyul liar, dan beberapa jenis setan-setan air.
          Beragam jurus dan pusaka mereka keluarkan untuk menaklukan para penghuni sungai. Suryana yang merupakan anak murid Mbah anang, langsung memanggil khodamnya yang berupa 3 ekor harimau  putih. Suryana sangat gagah bersama 3 ekor harimau peliharaannya, membuat kakekku takjub.
          Tidak butuh waktu lama, harimau-harimau itu langsung mengamuk menghabisi anak buah raja siluman katak itu. Kakekku dan rekannya yang lain hanya bertugas sebagai pelindung Suryana di sisi kiri dan kanan, menghadapi jin-jin sungai dan siluman-siluman katak yang berukuran  kecil yang sekali pukul mereka langsung lari terbirit-birit.
***
         

Siluman Katak Part2

Orang pintar dari seluruh penjuru kampung kini telah berdatangan. Mbah anang, seorang sesepuh kampung datang bersama kedua orang anak muridnya, Suryana dan Sairi. Suryana dan Sairi adalah anak murid mbah anang yang selalu setia menemani kemanapun orang tua itu pergi.
          Sudah lima tahun mereka berdua menjadi anak murid sekaligus anak buah mbah anang. Meskipun statusnya sebagai anak buah, tidak jarang Suryana dan Sairi berselisih paham dengan Mbah anang karena memang kelakuan orang tua itu sering membuat orang-orang yang masih waras pikirannya seperti Suryana dan Sairi menjadi setengah gila dibuatnya.
          Pernah suatu ketika Suryana dan Sairi ditugaskan untuk membongkar sebuah makam keramat. Terang saja mereka berdua menolak mentah-mentah. Tapi dengan  kecerdikannya, mbah anang berhasil membujuk mereka berdua dengan menjanjikan sebuah keris sakti. Alhasil, bukan keris sakti yang mereka dapatkan melainkan sebuah benjolan kecil dibelakang leher mereka berdua. Orang awam menyebutnya kualat kuburan.           
         

Minggu, 19 Februari 2017

Siluman Katak Part1

Sejak mewarisi diary milik kakek, menjadi kebiasaanku ketika punya waktu luang aku menghabiskan waktu membaca Diary itu. Awalnya, aku tidak tertarik sama sekali untuk membaca. Sampai pada suatu sore, aku teringat dirinya yang sedang membacakan dongeng-dongeng masa kecil untukku. Disaat itulah aku memutuskan mulai membuka lembar pertama dari Diary itu.
          Meskipun tidak semua hal menarik untuk diceritakan, dan kami sengaja melewatkan bagian-bagian yang berkaitan dengan kehidupan pribadinya, tetapi aku akan menceritakan kepada kalian kisah-kisah supranatural dan inspiratif yang terdapat dalam diary kakekku.

Prologue - Diery


Detik-detik waktu mungkin akan segera berakhir baginya. Perjalanan panjang dan melelahkan kini telah berakhir disebuah ranjang rumah sakit. Dia terbaring tak berdaya menunggu malaikat kematian datang menyapanya. Orang terakhir yang ia tunggu sejak sore tidak kunjung datang. Padahal, dia amat ingin menemuinya untuk yang terakhir kali sekedar ingin mengucapkan kata perpisahan terhadap cucu kesayangannya. Dan orang itu adalah aku.
Sebelum meninggal, dia menitipkan sebuah Diary berwarna hitam kepada ibuku. Buku itu sudah terlihat usang, warna sampulnya pun telah sedikit pudar dan kotor walaupun buku itu selalu diletakannya ditempat yang bersih.
Aku tidak menyangka sama sekali ia akan mewariskan buku tua itu. Padahal buku tersebut adalah catatan pribadinya yang berisi kisah perjalanan hidupnya. Akan tetapi ku tahu dia punya maksud tertentu ketika mewariskan buku Diarynya. Mungkin ia ingin aku membaca kisah perjalanan hidupnya dan menceritakannya kembali agar kisahnya akan selalu tetap hidup.